Catatan
Reportase :
Surat Dari Alaska (3) :
Juneau,
26 April 2001 - 22:30 (27 April 2001 – 13:30 WIB)
Tadi malam, ketika saya coba-coba on-line
dari sebuah kamar di camp-site ternyata tidak berhasil, saya langsung
tidur saja karena sudah suuuangat ngantuk. Lebih-lebih dihantui
kekhawatiran kalau esok pagi terlambat bangun lagi. Sholat Isya’ terpaksa saya jama’
takdim (mendahulukan sebelum waktunya tiba) bersamaan waktunya saat sholat
Maghrib. Saya mantapkan niat bahwa saya sedang dalam “status” sebagai musafir.
Pagi tadi jam 04:00 sudah bangun. Siap-siap, lalu
sarapan pagi dan membungkus bekal untuk dibawa ke tambang. Udara pagi di
seputaran camp-site yang terletak di pinggir pantai Pulau Admiralty
terasa sangat dingin, lebih-lebih angin kencang yang bertiup dari arah laut.
Untuk menikmati sebatang rokok seusai sarapan pagi terpaksa sambil jalan
mondar-mandir ke sana-kemari, berhubung dilarang merokok di dalam ruangan.
Jam 05:00 pagi bis yang membawa karyawan berangkat
menuju ke lokasi tambang. Agenda saya hari ini adalah ketemu dengan bagian
Geologi untuk mengetahui lebih jauh tentang grade control dalam
kaitannya dengan metode penambangan “Cut and Fill” dimana diterapkan prinsip selective
mining guna mengurangi dilution atau pengotoran batuan bijih (ore)
oleh batuan samping atau batuan sampah (waste).
Sekitar tiga jam hingga tengah hari saya kembali menyusuri
lorong-lorong bawah tanah menyertai dua orang geologist (laki-laki dan
perempuan) sambil memahami kasus-kasus di lapangan dalam kaitannya upaya mereka
mengontrol aplikasi selective mining. Seperti halnya hari kemarin, saya
naik traktor Kubota yang dimodifikasi sedemikian rupa. Bedanya kalau kemarin
berdiri seperti kernet, hari ini saya duduk di sebelah supir.
***
Salah satu tujuan saya mengunjungi tambang bawah
tanah Greens Creek adalah untuk memahami bagaimana tambang ini menerapkan
metode penambangan “Cut and Fill”. Sebuah modifikasi metode penambangan yang
direncanakan akan diterapkan bagi salah satu potensi endapan bawah tanah
Freeport yang selama ini menerapkan metode “Block Caving” untuk beberapa
potensi endapan bawah tanahnya.
Tambang Greens Creek merupakan joint venture
antara Kennecott Minerals (70,3%) dan Hecla Mining Company (29,7%). Sedangkan
di Kennecott sendiri ada terdapat saham Rio Tinto, seperti halnya Rio Tinto
juga punya saham di Freeport. Oleh karena itulah maka atas saran Rio Tinto pula
saya mengunjungi tambang Greens Creek berkaitan dengan prospek metode
penambangan “Cut and Fill” yang kira-kira akan diterapkan di salah satu potensi
bawah tanah tambang Freeport.
Dengan total karyawannya sekitar 270 orang dan
kurang dari separohnya adalah bagian tambang, ternyata tambang ini termasuk
tambang yang effisien meskipun biaya operasi per tonnya relatif tinggi. Tambang
perak, seng serta emas dan timbal ini termasuk tambang skala kecil dan dapat
dikatakan operasinya berjalan sederhana. Kurang sophisticated dibandingkan
tambang-tambang besar lainnya. Namun operasi tambangnya sangat ditunjang dengan
adanya para underground skilled miner yang dimilikinya.
Endapan bijih tambang Greens Creek pertama kali
diketemukan tahun 1975. Berproduksi secara penuh baru pada tahun 1989 seusai
tahap eksplorasi dan development. Tahun 1993 tambang ini tutup sebagai
akibat dari jatuhnya harga logam, hingga akhirnya beroperasi kembali pada tahun
1996 hingga sekarang.
Lokasinya yang cukup terpencil memang menyulitkan
untuk suplai kebutuhan materialnya. Sebagian karyawan ada yang tinggal di
kompleks perumahan (camp-site) yang terletak di pinggir dermaga pengapalan
konsentrat dan mereka ini umumnya karyawan lajang. Sebagian lainnya yang
mempunyai keluarga dan tinggal di Juneau, biasanya berangkat pagi-pagi naik
kapal motor yang disewa perusahaan lalu disambung bis dan demikian pula saat
pulang kerja sore hari. Cara ini berlaku sama bagi setiap karyawan baik miner
maupun General Manager. Karena itu ya mohon dimaklumi, kalau saya merasa sangat
“tidak enak” ketika harus naik pesawat khusus pagi kemarin.
***
Sore tadi, saya pun meninggalkan lokasi tambang
Greens Creek setelah berpamitan dengan Sang General Manager yang (di mata saya)
sangat baik. Sekali lagi saya memohon maaf kepada beliau dan sangat berterima
kasih atas kesempatan yang sangat berharga ini. Jawaban beliau kira-kira begini
: “Sudahlah, itu tidak perlu diingat-ingat. Siapa saja bisa terlambat kalau
mesti berangkat jam 4:00 pagi”. Kata-kata yang bernada ngayem-ayemi
(membuat perasaan lega) ini tentu saja cukup meringankan beban perasaan saya
ketika meninggalkan tambang Greens Creek.
Akhirnya saya pun kembali ke hotel yang sama seperti
saat pertama kali tiba di Juneau. Malam ini mau istirahat dulu. Perjalanan
kunjungan tambang selama dua hari ini saya rasakan sukses dan memuaskan. Banyak
hal baru yang saya pelajari untuk dijadikan bahan kajian lebih lanjut.
Meninggalkan lokasi tambang naik bis menuju dermaga kapal motor yang lokasinya
berbeda dan cukup jauh dari lokasi camp site. Untuk mencapai dermaga
kapal motor ini perlu menempuh perjalanan darat sekitar 25 km selama 45 menit
dari lokasi tambang. Dari dermaga disambung dengan kapal motor (boat) yang
cukup mewah menuju dermaga di Juneau selama kira-kira 30 menit.
Besok adalah hari Jum’at yang adalah hari bebas
saya. Mestinya saya akan langsung kembali ke New Orleans menempuh perjalanan
sekitar 10 jam termasuk transit di Seattle dan Houston. Jika ditambah dengan
perbedaan waktu antara Alaska dan Louisiana, maka perjalanan seakan-akan
menjadi 13 jam. Oleh karena itu, tetap saja saya baru akan mulai masuk kantor
hari Seninnya. Saya pikir-pikir, ya mendingan saya manfaatkan waktu sehari lagi
untuk menjelajahi kawasan Juneau sebelum pulang ke New Orleans. Toh,
masuk kerjanya juga hari Senin.
***
Hari-hari ini matahari tepat di katulistiwa.
Akibatnya jadwal sholat di wilayah beriklim dingin seperti Alaska ini menjadi
“agak merepotkan”. Malam ini waktu Isya’ baru tiba tengah malam lewat sedikit
(kira-kira jam 00:05). “Lha, njuk kapan tidurnya?”. Tapi anehnya, waktu
Shubuh besok malah mundur 2 jam dibanding tadi pagi, yaitu menjadi jam 03:22
dini hari. Bingung juga saya, kok perubahan waktunya tidak teratur. Pokoknya ya
ikuti sajalah.
Yusuf Iskandar
[Sebelumnya][Kembali][Berikutnya]